Tuesday, October 4, 2016

Cerita eksib istriku yang hyper sex part 3

Part 3

Baru beberapa saat yesi tertidur ada yang mengetuk pintu membuatnya terbangun pintu di depan di ketuk "permisi" yesi menyahut "iya sebentar" yesi mencari pakaian dan mengambil daster yang tergantung yang ia kenakan tadi langsung iya memakainya tanpa pakaian dalam ia membuka pintu sambil tangannya menutupi bagian dada, ternyata ada 2 tukang yang akan memperbaiki toilet "bu permisi saya mau melanjutkan pekerjaan di belakang" yesi "oh iya pak silakan" mereka memperkenalkan diri "saya dirman bu", "saya asep" yesi pun menjawab "oh iya saya yesi" mereka berjabatan tangan dan saat tangan yang dipakai untuk menutupi bagian dadanya di lepaskan untuk bersalaman terlihat guncangan dada yesi sontak membuat kedua mata pria itu melirik, dirman berumur 39 tahun kurang lebih dan asep 24 tahun "kalo begitu langsung kebelakang saja pak, nanti kalu ada perlu bapak bisa memberi tahu saya" lantas dirman menjawab "oh iya bu, kalau begitu kami permisi kebelakang dulu ya" yesi pun mempersilakan mereka masuk namu mereka menolak "gk usah bu saya muter lewat samping saja seperti biasa karna jarak rumah tetangga di kanan dan kiri cukup berjauhan .
Yesi pun masuk menutup pintu dan membuka pintu belakang, "pak kalau mau kopi bilang ya" asep langsung menjawab "boleh bu boleh" yesi pun memasak air di dapur yang berhadapan dengan jendela dimana tempat tersebut tempat asep mengintipnya mandi terlihat 2 tukang itu sedang mengganti pakaiannya yesi kaget melihat pemandangan itu dirman membuka baju dan celana yang hanya meninggalkan celana dalam dengan tojolan yang membuat yesi terpana dan asep membuka baju dan juga celana yang membuat yesi lebih terkejut lagi karna asep tidak menggunakan celana dalam lantas terlihatlah batang kemaluan asep yang membuat yesi seperti terbakar hasrat karna ukuran penis yang cukup besar, yesi memandangi pemandangan tersebut hingga air berbunyi dan sedikit gugup dia mengangkat air dan menuangkan air tersebut ke gelas namun pikirannya masih membayangi penis asep dan penasaran dengan penis dirman hingga membuat kelas kopi jatuh dan pecah, dirman dan asep kaget mendengar gelas pecah dan langsung menghampiri yesi "kenapa bu ? Apa yang jatuh" tanya asep "oh gpp ini tadi kesenggol gk sengaja" jawab yesi "oh yaudah bu lain kali hati-hati" kata dirman, dirman meninggalkan yesi dan melanjutkan pekerjaannya namun asep ingin membantu dan menghampiri yesi "sini bu biar saya aja yang beresin" kata asep "udah gpp biar saya aja" namun asep tetap memaksa, ia membantu yesi dengan posisi yesi yang jongkok dan asep ikut jongkok terlihat bulu kemaluan yesi dan buah dada yesi yang tanpa terbungkus pakaian dalam, mata asep pun terpana dan curi-curi pandang, yesi merasa seperti asep mengintipnya dan ia pun bangun untuk mengambil sapu asep juga bangun terlihat tonjolan besar di balik celana membuat yesi terpana dan agak canggung asep yang terlihat polos dia merapihkan penisnya agar tidak menonjol di hadapan yesi "maaf bu hehe gk sengaja tadi liat ibu" yesi menjawab "yaudah cepet di buang ketempat sampah" yesi menyapu sisa pachan gelas dan membuat yesi makin di buat pusing menahan hasrat akibat penis asep dia menyapu namun menempelkan dan menggesek gesekan sapu ke bagian dada dan menaiki sapu seperti penyihir menggesekan keselangakangan yang tertutup daster, tiba-tiba asep balik lagi "bu saya lanjut kerja lagi ya hehe" membuat yesi kaget dengan tingkahnya dan menghentikan aktifitasnya, "ya" sahut yesi, yesi melanjutkan membuat kopi dan mencoba membersihkan pikrannya, mungkin hari ini dia memiliki hasrat besar untuk bercinta karna semalam suaminya tidak menyelesaikannya .
Yesi mengatakan dari pintu dapur "pak kopinya saya letakan disini ya, kalau bapak mau masuk saja ambi" asep menjawab "iya buu ..!", yesi masuk kekamar dan mengenakan pakaian dalam saat iya akan mengenakan daster terdengar suara seperti ada yang masuk terlihat asep sedang mengambil kopi dan saat akan membawa kopi tersebut dia melirik ke pintu kamar yesi yang tidak tertutup rapat "bu pintunya di tutup dong" sambil asep tertawa cengengesan, yesi pun kaget dan langsung menutup pintu, di balik pintu dia berfikir betapa bodoh nya hari ini dia telah menyentuh penis lelaki lain setelah ia menihak selama pacaran yesi memang terbilang hiper namun dia sedikit berubah saat sudah menikah karna sebelum menikah di saat pacaran yesi mudah terangsang, mungkin hal ini yang membangkitkan hasratnya lagi, lalu yesi bermain dengan smartphone nya namun tak ada sinyal iya keluar keruang tengah untuk menonton tv *catatan ruang tengah dan dapur menjadi satu* ia menyetel televisi dan mecari cari film atau acara apa yang bisa membuatnya terhibur, saat ia menonton ia ingin buang air kecil dia berlali ke toilet "pak bisa berhenti sebentar gk, saya mau kencing nih bapak keluar dulu ya" dirmana iya bu silakan tapi asep di atas lagi benerin atap "tenang bu saya gk akan liat ibu" lanyas karna tak tahan lagi dia pun menurun kan celana dalamnya dan buang air kecil asep curi curi pandang dan meledek dirman dengan senyum meberi tanda jempol, setelah buang ari kecil yesi pun masuk "makasih ya pak" . "gila kamu sep, beruntung banget awas dia ngadu ke bapak kita gk dapet duit nanti" asep "hehe tenang aja bang, tadi malahan saya dapet rejeki pas bersihin gelas pecah sama ngambil kopi hehe" dirman bingung "maksudnya ?", "ada deh pak hehehe" jawab asep, mereka melanjutkan pekerjaannya .
Saat siang hari pas jam 12 mereka pun menghentikan pekerjaan nya dan beristirahat mereka berniat membeli makan asep masuk kedapur dan memanggil yesi dia melihat tv yang masih menyala "bu, permisi bu" namun tidak ada sahutan asep melihat di balik sofa ternyata yesi tertidur disofa dengan posisi daster tersingkap hingga dengan jelas terlihat celana dalam yang ia kenakan, asep langsung keluar dan memanggil dirman "bang sini cepat, mau rejeki gk" dirman bingung "ada apa ?!" mereka berdua masuk dan asep menunjukan kedirman dan berkata jangan berisik "tuh rejeki bang hihihi", lalu asep mencoba menyentuh kaki yesi namun ia tidak bangun dirman lantas menahan asep "gila kamu kalo bangun bisa terik teriak dia kira kita mau apain" asep malah maik nekat meraba vagina yesi yang masih terbungkus celana dalam, "gk bangun kan pak" terlihat gerakan seperti yesi akan bangun mereka kembali ke pintu dan pura pura memanggi yesi "bu, ibu permisi bu" panggil asep "emh, iya kenapa?" aseppun menjawab "maaf bu mengganggu ibu tidur" yesi "hmm gpp" dengan raut wajah masih mengantuk "saya mau beli makan siang bu, siapa tau ibu ingin menitip makanan" yesi "oh iya saya juga sekalian nitip dong, lagi males masak nih" yesi masuk kekamar dan mengambil dompet, dia mengeluarkan selebar uang seratus ribu, "nih belikan saya nasi ayam, dan sayur lauk pauk" asep "iya bu siap" yesi "sekalian sisanya untuk kalian "wah makasih buh" mereka kompak menjawab, asep pun pergi dengan sepedah motor ke warung langganan dan dirman menunggu di belakang rumah "pak masih lama gk toiletnya di perbaiki ?" dirman menjawab "gk kok bu, tinggal atep sedikit lagi sama menunggu pondasi pintu kering bisa di pasang pintu deh" yesi hanya menjawab "oh gitu ya pak" yesi duduk di tengah pintu dan dirman mencuri pandang melihat mulusnya tubuh yesi, "pak disini hutan semua apa masih banyak hewannya ya pak seperti orang utan gitu" dirman menjawab "ya masih bu, tapi bukan orang utan paling cuma babon sejenis monyet yang agak besar", "oh gitu ya pak" jawab yesi "tapi jarang sih bu yang sampe masuk kedesa ini karna kebanyakan takut kalau mereka kesini langsung di usir, jadi aman lah bu" yesi " wah kalau begitu harus hati hati ya pak" dirman "ya seperti itu lah bu, namanya tinggal di plosok", tak lama asep pun tiba dia membawa makan dan yesi langsung membawa masuk dan makan setelah selesai yesi melanjut nonton tv, sampai sore ia menunggu suaminya tak kunjung pulang, dia kebelakang hendak ingin mandi "pak belum selesai ya ?" "sebentar lagi bu" sahut asep "ada apa bu" "gpp saya cuma mau mandi gerah banget soalnya" "oh iya bu bentar lagi kami juga pulang jawab dirman" yesi masuk kamar melepaskan pakaiannya lalu memakai handuk terlihat mereka sedang beres beres, yesi iseng membawa baju kotornya langsung ketoilet untuk sekalian di cuci dia menunduk saat merendam pakaian terlihat vagina yang di penuhi bulu di saat dia menunduk asep dan dirman terkejut akan pemandangan yang ia lihat, yesi berdiri dan melihat kebelakang "udh mau pulangkan pak "iya nih bu istri saya nelpon anak saya sakit katanya" jawab dirman, dia sudah mengganti pakaian yang pertama ia kenakan tadi, "sep saya duluan ya kamu tolong bawain barang barang ini nanti ya" "oh iya bang ok bang hati hati ya" dirman pun meninggalkan mereka berdua, "hati hati pak" kata yesi tinggalah asep, yesi duduk di depan bak cucian ia hendak mencuci asep mengganti pakaian sekakan menggoda yesi perlahan ia lepasakan celana nya dan terlihat batang kemaluannya, yesi pun melihat sambil mencuci "hanyo liat apa bu ?" yesi kaget dia berkata "kamu kok ganti baju telanjang depan saya sih" "ya lagian saya mau ganti di mana lagi bu masa di toilet kan ada ibu" sahutnya "ih dasar aneh, ya udh sini pakaian kotor kamu sekalian saya cuci" asep "gk usah bu biar saya aja lagian ini kotor banget" dalam keadaan masih telanjang asep menghampiri yesi, yesi melihat penis asep yang perlahan mengeras "nih ember dan sabunnya" "iya bu" asep merendam pakainya "ih kok keras itu kamu sep" asep senyum "gk tau nih bu mungkin karna liat ibu hihi" yesi "ih ngaco kamu ini cepet sana pake baju nya gk enak di liat orang nanti" asep malah bercanda "tapi enak kan di liat ibu ?" sambil mengocok perlahan penis nya "loh kamu ngapain sep" asep mengocok didepan yesi "maaf bu saya sudah tak tahan bole ya saya bole mengocok disini ya bu" yesi didalam hatinya senang "cepat kalau begitu nanti ada orang" seperti di beri lampu hijau asep pun mengocok penisnya namun tidak keluar keluar "bu liat tetek ibu dong biar cepet keluar" yesi pun langsung membuka handuknya dan mengantung handuk itu " tanpa pikir panjang asep langsung masuk ke toilet dan langsung memeluk yesi dari belakang karna perasaan takut yesi mendorong kebelakang namun gesekan penis di selangkangan nya mebuat ia lemah "sep jangan dimasukin ya digesek aja" "beres bu" sahut asep dia memaju mudurkan pinggul nya menggesek gesek vagini yesi dengan cepat dan yesi mengeluarkan cairan yang membuat licin dan bles seketika masuk pakangl penis hingga setengah "loh kok kamu masukin sih sep" yesi yang sudah terbakar hasrat dia menyuruh asep memeper cepat nya "ah ah ah cepat sep nanti suamiku datang" iya bu sdikit lagi asep mempercepat dan ahirnya mencapai klimaks dia menyemburkan peju di bokong yesi, yesi terkulai lemas ditoilet yang masih berhasrat ingin bercinta namun penis asep sudah mengecil yesi memasang wajah cemberutt dan asep emninggalkan nya "saya pulang dulu bu, terimakasih banyak ya bu" setelah itu yesi membersihkan vagina nya dan melanjutkan aktifitas nya selesai mandi ia masuk kedalam kamar terdengar suara mobil sepertinya suaminya telah pulang .

Monday, October 3, 2016

Cerita eksib istriku yang hyper sex part 2

Part 2

Aku terbangun di saat alarm ku berbunyi tepat pukul 4.30 aku bergegas mandi, setelah mandi aku kembali kekamar istri ku berkata bahwa riski sebentar lagi sampai untuk menjemput ku, istriku kembali terlelap tidur, tak lama terdengar suara mobil riski menjemput ku dia sudah bersama patner kerja ku pak wawan, kamu pun berangkat ke lokasi kira-kira sekitar 30 menit kami sampai .
Riski bertanya "pak pesanan bapak bagai mana ?" aku langsung menjawab "langsung saja di antarkan kerumah" aku pun meninggalkan riski ke lokasi bersama pak wawan, pak wawan ini partner kerja ku dia berumur 37 tahun seharus nya dia menginap juga di rumah ku bersama istri namun setiba dari bandara dia langsung menuju kemari, aku pun melanjutkan pekerjaan .
Disaat riski menuju kerumah dengan bermaksud mengantarkan belanjaan titipan ku dia mengetuk pintu rumah sekitar jam 7.20 namun tidak ada yang menyahut, ia mencoba membuka pintu, ternyata tak terkunci, lantas dia pun membuka pintu dan masuk dia mulai mengangkat barang-barang belanjaan tadi masuk kerumuah, dan yesi terbangun dia keluar kamar dengan sedikit linglung karna baru terbangun terlihat rambut yang agak berantakan dengan daster yang digunakan tanpa bra, di saat yesi tidur dia enggan mengenakan bra demi kesehatan, "eh riski, udh belanjanya" riski terkejut karna takut menggangunya dia tidur "gk papa saya memang biasa bangun jam segini" dia pun langsung terpana tertuju melihat bagian dada yesi yang menonjol, seperti tau yesi pun langsung menutup dada nya dan berkata "maaf riski saya tinggal ketoilet dulu ya, nanti kalau sudah beres semua jangan pergi dulu ya" "oh iya bu baik" yesi ke toilet dan buang air kecil di dalam pikiran riski ingin mengintip tapi takut ketahuan riskipun hanya terduduk di kursi, yesi masuk kekamar dia mengenakan bra nya dan keluar lagi, terlintas di pikiran riski akan pemandangan nya tadi tapi ternyata dia kecewa saat mlihat yesi yang sudah mengenakan bra "kamu mau ngopi dulu gk ki?" riski "gk usah bu, ngerepotin" yessi "gpp cuma kopi doang kok" riski "iya udah bu gpp, jangan terlalu manis ya bu" yesi "tadi gk mau sekarang banyak permintaan" sambil tertawa, riski "saya cuma minta jangan terlalu manis bu hehe" sambil tersipu malu "eh ki kopi hitamnya kamu mau pakai susu atau tidak" riski dengan sigap menjawab "susu apa bu ?" yesi "susu saya !" riski bingung langsung yesei melanjutkan mengatakan "ya susu kaleng lah ki masa susu saya hihihi" yesi memang kalau sedang bercanda suka ceplas celpos, "kopi saja lah bu" yesi pun membawakan kopi ke riski dengan posisi membungkuk sambil meletakan kopi diatas meja terlihat payudarah yang menggoda birahi riski, yesi kembali menggoda, "yakin gk mau pake susu" malah membuat riski makin bingung oh iya sebelum nya yesi ini semasa kuliah dulu bisa di bilang jika sedang berhasrat dia suka menggoda, tapi hanya sebatas menggoda saja, "aih ibu becanda saja" jawab riski "yee aku serius tadi, kamu gk mau" riski yang masih berumur sekitar 19 tahun dengan polosnya menjawab "ya udah bu, saya mau, sekarang mana susunya" yesi "susu apa ?" riski menjawab "ya susu yang ingin ibu berikan" yesi melirik kedadanya "ini ?" dia pun tertawa diotak riski dia berfikir ibu yesi menggodanya dari pada tersipu malu dia malah nekat "ya udh bu sini susunya" kini yesi yang jadi malu dia mengalihkan perhatian "udah ah saya mau mandi dulu".
Saat ia mandi membawa handuk dari dalam kamar dia menuju toilet riski teringat kalau kamar mandinya tak ada pintunya, saat terdengar guyuran air riski pun nekat perlahan mengintip ketoilet karna posisi toilet kira kira sekitar 5 meter kurang dari pintu belang dan pintunya behadap hadapan dia melihat di balik jendela saat yesi perlahan membuka pakaiannya yesi mandi sambil melihat situasi takut ada yang mengintip dia melihat jendela dapur seperti ada yang bergerak riski pun langsung bersembunyi merangka keruang tamu karna takut ketahuan yesi pun melanjutkan mandinya dan kembali kedalam rumah hanya mengenakan handuk "seger banget air nya ki "kamu gk mandi sekalian ?" riski dengan canggung dan takut ketahun "gk ah bu, gk ada pintunya" yesi "laki aja ngapain malu, aku aja mandi tadi, sana mandi gih" riski "gk ah bu nanti saja saya mandi di kantor" yesi seperti menantang "malu ya adek nya kecil ? Hihihi" wajah riski memerah dan berkata "siapa bilang kecil" menantang balik yesi "terus sebesar apa sih sampe yakin begitu ??" riski "ye masa saya tunjukan rugi lah" yesi menjawab "kenapa harus rugi cuma karna membuktikan" tantang nya balik, oh iya posisi yesi duduk di ruang tamu dan menghada samping jika di lihat dari posisi riski duduk sambil yesi mengeringkan rambut dengan handuk dan riski menelan ludah melihat pemandangan itu "bukan nya rugi bu saya cuma tak enak dengan bapak sebenarnya" lantas yesi kekamar mengambil handpone nya dia menelpon suaminya dia berkata di depan pintu agak keras "sayang aku bole kepasar gk mau timun terong riski" suaminya menjawab "hah maksud" jawab suaminya "eh maksudnya sama riski sayang" dengan suara kecil, "oh yaudah kalo kamu mau sayur sayuran pergi lah" "ya udah sayang love you" yesi pun mematikan telpon nya "tuh boleh sama bapak" membuat riski terpojok "ah gk ah bu", "kamu yakin gk mau susu" sambil memegang dada kanan yesi "kasian tuh itu kamu hihihi, lagian tadi kamu ngintip aku mandi kan ?, bagai mana kalo bapak sampai tau ya ??, yesi seperi mengancam "eh eh bu maaf saya hilaf" riski langsung membuka celana dengan rasa takut dan nafsu, dia membuka celana nya terlihat kelamin nya sudah mengeras, yesi mengajak nya kruang tengah, yesi menyuruh riski "sekarang sebagai hukuman, kamu buat itu lemes lagi" riski menjawab "wah gimana caranya bu ?" yesi "masa gk tau pake tangan lah masa saya yang buat lemas dengan raut wajah seperti merah, padahal didalam hatinya yesi dia senang "baik bu" riski pun mulai mengocok penis nya perlahan lahan membuat yesi berhasrat "lama banget sih selesainya" riski "gak tau nih bu" yesi pun duduk menghadap riski dia menurunkan sedikit handuk yang ia kenakan hingga menggantung di atas puting nya yang menonjolkeras dan terlihat lingakran puting nya "nih aku kasih susu biar cepet" riski pun memper cepat kocokan nya namun masih belum kekuar ahrinya yesi yang hasratnya tak terbendung dia mendekati riski "nih dari dekat masa gk lemes lemes" tangan riskidengan sigap memegang payudarah yesi dan membuat handuk nya turun hingga lepas yesi pun memukul tangan nya "kamu cuma boleh liat, jangan menyentuh" riski agak takut namun dia nekat meremas "bu saya tanggung bu sebalah kiri saja saya pegang" yesi seperti marah "yaudah cepat keluarkan" padahal didalam hatinya dia sudah tak bisa menahan nya lagi, remasan yang di lakukan riski membuat yesi kalangkabut menahan birahi tak lama suara telpon berbunyi yesi pun langsung bangkit dan mengangkat telpon "sayang, aku baru ketemu tukang dia katanya mau perbaiki toilet di ruma, kamu belum pergi kan ?" "oh iya sayang aku masih dirumah, spertinya tak jadi pergi" suaminya menjawab "ya udah sayang" yesi mematikan telfon dan saat ia melihat pintu kamar terlihat riski masih mengocok penis nya dan sudah pindah posisi tempat duduk di posisi yang sejajr dengan pintu kamar yesi lupa iya tidak mengenakan handuk lagi, iya pun langsung kembali di sampeng riski "lama amat sih sini aku yang ngocokin" dengan sigap tangan yesi memegang penis riski langsung mengocok "jangan di tahan dong lama keluarnya" ahirnya kedua tangan yesi memegang penis dan telur riski riski pun meraba paha yesi dan menjalar kedada dan meremas remas nya yesi semakin gila mengocok penis riski namun tak kunjung keluar "gila ini anak lama juga keluarnya" riski seperti memepermainkan yesi "bu mau cepet gk" yesi "ya mau lah" riski"pake mulut dong" yesi menjawab "ogah dia melepaskan penis riski "eh eh bu jangan berenti dong maaf bu bukan maksud saya" ruski kecewa karna dihentikan namun yesi sedang memainkan nya "baik lah bu saya terus mengicok sendiri saja" yesi "sudah jangan mengocok lagi"riski pun agak ketakutan, takut di beritahu suaminya yesi, namun yesi pun langsung mengocok penis riski dengan cepat riski meremas remas dadanya riski mengelus bagian perut hingga ke bawah dia memegang bulu bulu kelamin yesi dan yesi berkata "tangan saya pegal" riski "yah bu dikit lagi ini" yesi pun berinisiatif "kamu kocong punya kamu saya mainkan punya saya" mereka pun mengocok sendiri hingga ahirnya riski pun mencapai puncak dan yesi tak kunjung klimaks, yesi pun menghentikan permainanya dan berkata "sudah sana kamu kembali kekantor nanti ada yang mencari" riski "iya bu saya pamit dulu, terimakasih bu" riski pun meninggalkan rumah dan yesi yang masih ingin melakukan sex namun suaminya belum pulang dia kembali kekamar dengan keadaan bugil mengocok vaginanya hingga klimaks dan ia pun tertidur .

Ceirta eksib istriku yang hyper sex part 1

Halo sobat pembaca yang hobi berfantasi nih saya baru pertama nulis jadi maaf kalo acak acakan dan mohon info dan saran ya .
Disini saya akan menceritakan istri yang kupaksa eksib sebelumnya perkenalkan dulu istri saya yang bernama yesi dengan paras yang cantik dan bibirnya yang seksi dan tingginya kira-kira 165 cm berat sekitar 45 ukuran dada sih karna saya tau itu 34 B sekiranya itulah gambaran istri saya, awal mula pernikahan sih biasa saja tak ada yang aneh yah melakukan hubungan suami istri seperti biasa setelah sekian lama kira-kira 1 tahun lebih berjalan saya membaca cerita eksib gitu di internet ntah kenapa lalu saya membayangkan istri saya melakukan itu, tapi saya mencoba untuk tidak berfikiran seperti itu, oh iya sebelumnya saya bekerja di bidang perkebunan beberapa hari yang lalu atasan menelpon untuk mengawasi salah satu pekerjaan di lokasi yah bisa di bilang plosok desa dan disana saya disiapkan rumah sementara dari kantor, setelah saya berbicara kepada istri saya dan memumutuskan istri saya juga ikut walupun hanya sementara yah karna istri saya tidak ada kegiatan .
Beberapa hari berlalu hingga keberangkatan saya dengan istri saya ke tempat tujuan kami berangkat menggunakan pesawat setelah sampai di bandara kami di jemput oleh supir yang bernama riski, saya pun berkenalan dengan supir dan memperkenalkan istri saya terlihat sekilas mata supir itu seperti memperhatikan tubuh istriku yang menggunakan baju kemeja putih lengan panjang dengan celana panjang, lalu kami naik kemobil, saya dan istri saya duduk di belakang, mencoba mencairkan suasana saya pun berbincang-bincang dengan supir itu dan bertanya "kira-kira seberapa jauh pak" riski pun menjawab "yah kira kira 3 jam lah pak, kalo jalan nya lancar ya bisa lebih cepat" setelah berbincang ini itu, saya memegang tangan istri saya mengisaratkan untuk tidur tak berapa lama saya terlelap tidur dan terbangun saat merasakan jalan yang tidak rata terlihat istri saya masih tidur namun seperti risih dengan kondisi jalan, melihat sisi kanan dan kiri jalan sudah terlihat pohon sawit dan ada juga pohon singkong, "sepertinya sudah dekat ya pak riski" berbincang ke supir "iya nih pak paling 30 menit lagi sampai, bapak pulas betul tidur nya jadi tak terasa" mendengan perbincangan itupun istriku terbangun dan menguap mengangkat tangan sedikit terlihat bra berwarna putih yang di kenakan melalui celah kancing dia bertanya "belum sampai ya sayang ?" "ini bentar lagi sayang sabar ya" riski pun nimbrung "iya nih buh sabar sebentar lagi karna jalan disini agak jelek, jadi perjalanan agak lama" tak lama kemudian terlihat rumah-rumah penduduk yang berjarak cukup jauh dari rumah yang satu kerumah yang lainnya ahirnya kamipun sampai di sebuah rumah, "sudah sampai pak, gimana deketkan hehe" sambil tertawa riski berkata saya pun menjawab "deket banget ini mah" dengan bercanda istrikupun terlihat hanya tersenyum kamipun turun dan di ajak masuk oleh riski kondiei rumah tersebut, "rumah ini cuma di pergunakan kalo ada perintah dari bos aja pak, kaya bapak hehe" terlihat rumah dengan tembok model panggung dan masih menggunakan dinding kayu seperti cirikhas penduduk sini saya pun masuk dan istri saya bertanya "toiletnya dimana ya pak" riski pun menjawab "oh iya bu sebelumnya maaf toiletnya ada di luar cuma bisa buang air kecil sedang di perbaiki klosetnya" dengan wajah menahan ingin buang air kecil istrikupun menjawab "gk papa saya cuma mau buang air kecil" riski membuka pintu belakang dan menunjukan toiletnya, istrikupun langsung menuju toilet itu dan berbicara kepada saya "temenin sayang" riski hanya tersenyum dan menunggu diruang tengah terlihat istriku menurunkan celana dan langsung kencing karna toilet itu masih belum ada pintu, setelah selesai kami pun masuk dan bertanya kepada riski "riski saya bisa tidak kamu belikan saya makanan ? Untuk makan malam saya dengan istri carikan saja nasi dan lauk pauk" riski "bisa pak bisa" saya pun langsung memberikan uang kepada riski "belikan 4 porsi ya, yang satu terserah kamu mau pakai apa itu untuk kamu" riski pun menjawab "siap pak siap" aku masuk kekamar terlihat istriku berbaring kelelahan, sayang kamu gk mau mandi dulu ?" istriku "enggak ah, pintu toiletnya gk ada masa aku mandi kebuka gitu", "yaudah terserah kamu tapi cuci muka dulu sana kusam muka kamu" istrikupun bangkit dan mencium ku dengan membisikan "bawel kamu", saya pun duduk di kamar dan menelpon bos bahawa saya sudah sampai lokasi setelah berbincang tetang tugas sekitar 10 menit selesai, kuletakan telpon dan kudengar seperti ada orang yang mandi ternyata saat saya lihat istriku sedang mandi dengan masih mengenakan pakaian salam, saat aku lihat istrikupun meminta ku mengambilkan handuk, setelah mandi dia masuk kekamar dengan menggunakan handuk, entah kenapa aku bergairah saat dia mandi di toilet seperti itu, "katanya kamu gk mau mandi di toilet itu??" canda ku sambil menggoda "airnya seger sayang langsung aja liat gk ada orang aku mandi" sayapun langsung memeluk dan menciu istriku saat aku mencium leher dan meremas pantat nya yang hanya di lapisi oleh handuk perlahan ku lepas saat aku menjilati di bagian bawah leher nya handphone ku pun berbunyi namun kubiarkan, masih berdering istrikupun berkata "angkat dulu sayang siapa tau penting" aku pun mengangkat telpon yang ternyata atasan ku mengingatkan salah satu tugas untuk besok pagi, terlihat istriku punkeluar kamar sepertinya mengambil koper, saat itu pun terdengan suara mobil aku pun keluar dengan masih menelpon membuka pintu dan ternyata itu riski sambil masih menelpon saya suruh dia masuk ke dalam dia melihat istriku yang masih mengenakan handuk yang berlari dengan membawa koper kedalam kamar, dan aku pun duduk diruang tamu karna rumah itu memiliki 2 kamar tidur satu di depan dan satu di bagian belakang di dekat ruang tv aku pun menyuruh riski mengambil piring dan perlengkapan makan yang lainnya sabil menelpon agak lama riski mengambil terlihat oleh saya dia seperti mencari celah sambil mengambil minum melihat kedalam kamar istriku, tak lama dia pun membawa alat makan juga minum .
Setelah selesai menelpon aku memanggil istriku untuk makan bersama dia keluar dan memakai daster tanpa lengan dengan ukuran daster di atas dengkul terlihat seksi bagi saya, kami pun makan di ruang tengan selesai makan istri ku pun merapihkan meja dan hendak riski membantu aku berkata "udah gk usah" itriku membuku sambil membereskan meja dan mengangkat piring aku yakin riski pasti terlihat celah dada istriku yang terbungkus bra dari celah daster saat membungkuk, riski seperti curi-curi pandang dan seperti tak enak kepada saya, setelah itu istri saya pun pergi kedapur tak lama kami berbincang bersama saya memberikan riski uang untuk membelikan beras dan bahan masakan dan memberikan uang untuk dia juga, riski pun pamit dengan saya dan istri saya, aku pun langsung masuk kekamar dan istri saya sudah ada di dalam kamar "sayang besok aku berangkat pagi sekali, maaf ya kamu aku tinggal sebentar" "iya sayang gk apa-apa, tapi kalau sudah selesai langsung pulang ya, aku sendirian" "iya sayang" aku pun memeluk dan mencium istriku lalu terlelap tidur .